Lahir di Yogyakarta,
23 Agustus 1972. Ki Seno Nugroho adalah putra dari Dhalang terkenal
di kota Yogyakarta yaitu almarhum Ki Suparman
Cermo Wiyoto. Sejak kecil ia selalu ikut ayahnya mendhalang. Keinginannya untuk
menjadi seorang Dhalang tumbuh ketika masih menempuh pendidikan di Sekolah
Menengah Pertama. Kecintaan terhadap wayang kulit dan kekaguman ketika melihat
pementasan Dhalang yang sangat terkenal Ki Manteb Soedarsana menjadi inspirasi bagi
dirinya untuk menjadi seorang Dhalang yang sesungguhnya.
Setelah lulus dari
Sekolah Menengah Pertama, Ki Seno Nugroho melanjutkan belajar di sebuah sekolah
khusus kesenian (SMKI Yogyakarta), mengambil jurusan Pedhalangan. Di sekolah
itulah Ki Seno Nugroho semakin serius memperdalam ilmu tentang Dunia Pakeliran / Wayang Kulit.
Pada awalnya Ki
Seno Nugroho selalu diberi kesempatan oleh ayahnya untuk mendhalang selama 1
jam sebelum ayahnya mendhalang semalam suntuk. Ki Seno Nugroho semakin rajin
melihat pertunjukan Wayang Kulit, belajar bermain gamelan dan berguru kepada
tokoh-tokoh Dhalang yang ada di Yogyakarta. Setalah merasa mampu untuk mandiri,
akhirnya ia membentuk sebuah Group Gamelan bernama Warga Laras yang terdiri dari 50 personil, dengan anggota teman - temannya
semasa belajar di sekolah seni. Sejak saat itu Ki Seno Nugroho mulai dikenal
secara luas, baik di Yogyakarta maupun di Indonesia.
Ketekunan dan
keseriusan Ki Seno Nugroho dalam berkesenian akhirnya membuahkan hasil. Dia
mendapat kesempatan untuk berkolaborasi dengan beberapa Dhalang senior dan idolanya
seperti : Ki Manteb Soedharsana, Ki Edy Suwondo, Ki Anom Suroto, Ki Sukoco dan
Ki Enthus Susmono. Pada masa sekarang ini, Ki Seno Nugroho bisa mendalang 5 -
20 kali pertunjukan dalam 1 bulan.
Pementasan yang selalu inovatif dan
komunikatif serta tetap menjaga nilai luhur (Adi Luhung) wayang kulit menjadikannya sangat disukai dalam setiap
pementasannya. Salah satu yang membuatnya tersohor adalah cara dia memainkan Wayang
Kulit dalam adegan sabet / perang,
wayang kulit terlihat lebih hidup.
Kecintaan dan kemampuannya memainkan
wayang kulit membawanya melanglang buwana. Beberapa pertunjukan Ki Seno Nugroho
di luar negeri antara lain : Pada tahun 2008 Ki Seno Nugroho bersama groupnya
berkolaborasi dengan Group Gamelan Kyai
Madusari dari Canada dan membuat wayang multimedia yang di pentaskan di 7
kota di Canada. Pada tahun 2006 berkolaborasi bersama Bimo Wiwohatmo Dance Theater membuat sebuah pertunjukan tari dan
wayang yang dipentaskan di Korea Selatan. Pada tahun 2004 Ki Seno Nugroho
menunjukan kebolehannya bermain Wayang Kulit di Jerman, tepatnya di kota Berlin
dan Kohln. Pada tahun 2002 berkolaborasi dengan Miroto Dance Company dalam karya Saidjah dan Adinda yang dipentaskan di 10 kota di Belanda. Pada
tahun 2000 berkolaborasi dengan Miroto
Dance Company dalam karya Dancing
Shadow yang dipentaskan di 10 kota
di Belanda dan Belgia.
Penampilan Ki Seno Nugroho di Argentina :
No comments:
Post a Comment