Pengertian Tari Tunggal
TARI TRADISIONAL INDONESIA KLANA TOPENG GAYA YOGYAKARTA (FILSAFAT TARI TUNGGAL) - Tari Klana Topeng merupakan Tari Tunggal yang mempunyai arti tersendiri dalam simbolik, ideal dan magik pembawaan tari serta tuntutan pelaksanaan, penghayatan penari maupun apresiasi artistic penonton.
Dalam artian simbolik, Tari “Tunggal“ adalah suatu kebulatan, kemantapan,
penguasaan dan kesempurnaan. Ideal
karena sasarannya merupakan satu-satunya, baik dari segi tematik maupun
penarinya yang seorang diri dengan beban tanggung jawab untuk membawakan wujud dan
isi tarian dengan sebaik mungkin, tepat mengena pada maksud hingga mampu menggetarkan
hati penonton.
Tentang Tari Tradisional
Arti magis / magic tarian tunggal adalah manunggalnya imajinasi nilai-nilai tarian dengan jiwa batin penari. Nilai-nilai kerohanian tari yang esensial dan abstrak yang beralur ke dalam kesempurnaan alam ke-Tuhan-an, sehingga nampaklah patut, mungguh (pada tempatnya), pantes (cocok selaras), antep (berbobot) serta nges (hebat bukan main).
Ada sebuah definisi tari Jawa dari Pangeran Suryadiningrat, seorang tokoh tari
Jawa Gaya Yogyakarta dan pemegang penghargaan negara “Piagam Wijayakusuma“ menyebutkan bahwa “Ingkang kawastanan joged inggih punika ebahing saranduning
badan, katata pikantuk wiramaning gendhing, jumbuhing pasemon, sarta
pikajenging joged “, artinya: Yang dinamakan tari adalah gerak keseluruhan
badan tubuh, diatur seirama iringan lagu, kesesuaian tema serta maksud tari.
Nilai Dalam Budaya
Nilai nges adalah karakteristik jawa yang jauh melambung di atas dimensi evaluasi manapun, suatu nilai kesempurnaan estetik yang artistic.Baca juga :
Wayang Kulit
Wayang Sebagai Hasil Karya Seni Bhineka Tunggal Ika
No comments:
Post a Comment