Di
Indonesia, tari pada mulanya bersifat kolektif
dan merupakan sebuah ekspresi kehendak. Mereka sangat percaya dengan menari akhirnya
kemauan mereka akan tercapai.
Misal dengan menari bersama untuk mengharap hujan, kemudian setelah
panen mereka bergembira karena panennya berhasil. Dari kegiatan ini lama-lama berkembang lebih
lanjut dan akhirnya menjadi tari hiburan (social dance).
Di
Indonesia, tari dapat digolongkan menjadi 3 bagian besar :
1. Tari Upacara berfungsi sebagai media
persembahan dan pemujaan terhadap kekuasaan-kekuasaan yang lebih tinggi dengan
maksud untuk mendapatkan perlindungan atau mengusirnya demi keselamatan,
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup masyarakat.
Tarian ini bersifat sakral dan magis, Contoh di Bali Tari Wali. Tari-tarian magis dari suku-suku bangsa
primitif juga termasuk tari upacara.Tarian ritual diadakan oleh masyarakat
primitif pada waktu upacara adat, seperti upacara penguburan / kematian,
kelahiran, perkawinan, potong gigi, potong rambut yang pertama, turun tanah,
kehamilan dsb. Pelaksanaannya teratur
dengan berbagai ketentuan upacara adat, kepercayaan dan keagamaan itu disebut
Ritus, makanya disebut juga tari ritual (ritual dance). Di Indonesia tari seperti ini banyak terdapat
di daerah pedalaman Sulawesi, Kalimantan,Irian Jaya, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur. Pada Tari Upacara
faktor keindahan adalah sekunder, yang penting kekuatan yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia sendiri atau hal-hal di luar diri manusia. Suku bangsa primitif percaya bahwa dengan
bergerak (menari) mengimitasikan gerak-gerak alam akan mengakibatkan maksudnya
tercapai. Sifat mempengaruhi semacam itu
disebut Magi. Oleh karena itu tari
upacara juga disebut tari Magi Dengan
peniruan itu akan timbul situasi getar bawah sadar yang selaras, seirama dengan
getar alam sekitar dan menjadikan penarinya trance (tidak sadar diri). Trance terjadi pada alam bawah sadar dan
sering timbul kekuatan diluar kemampuan manusia seperti kebal, tahan api, tahan
senjata tajam, bisa bersuara keras dsb.
Karena yang diutamakan dalam tari upacara adalah aspek kehendak maka
geraknya sangat sederhana dan terbatas, banyak diulang-ulang, melingkar dan secara
kolektif. Musiknya sederhana seperti
depakan kaki, tepuk tangan, keplokan perut, paha atau dada, dengan vokal
(teriakan, getakan, siulan, rintihan atau nyanyian). Ciri Tari Upacara : Gerak tarinya imitatif,
Geraknya merupakan ekspresi jiwanya, Aga suasana mistis, magis / religius,
Geraknya sederhana dan terbatas, Tidak memikirkan komposisi, Dilakukan secara
kolektif, Musiknya sederhana, Banyak pengulangan gerak.
2. Tari Hiburan / pergaulan dengan maksud untuk memeriahkan / mengkaitkan keakraban pertemuan / untuk memberikan kesempatan serta penyaluran bagi mereka yang mempunyai kegemaran akan menari. Gerak dan ritme yang menjadi unsur dasar tari itu muncul sebagai ungkapan rasa gembira individu atau kelompok. Disebut tari hiburan kaena sifatnya yang rekreatif. Tari gembira dan tari pergaulan termasuk di dalamnya. Pada jaman feodal tari ini berkembang pada kalangan bangsawan dan juga rakyat jelata. Umumnya dilakukan berpasangan wanita dan pria. Semula dilakukan dilapangan terbuka lambat laun dilakukan di ruangan tari (ballroom). Tujuannya adalah mengharap partisipasi aktif para penontonnya untuk ikut bersama menari dan bersuka ria.
3. Tari Pertunjukan (Theatrical Dance). Tari Pertunjukan bertujuan memberi hidangan pertunjukan tari untuk selanjutnya diharapkan dapat memperoleh tanggapan dari penontonnya. Fungsinya sebagai tontonan, maka faktor penonton penting. Tempatnya khusus yaitu panggung terbuka / tertutup, panggung modern atau tradisional. Semua diperhatikan baik gerak tarinya, kostum, musik, rias dsb.
No comments:
Post a Comment