Sunday, July 22, 2018

KOLABORASI GAMELAN DENGAN MUSIK ARGENTINA


Perjalanan Gamelan di Argentina 

Pelan tapi pasti, itulah gambaran perjalanan musik gamelan di Buenos Aires, Argentina. Sabtu, 14/07/2018 pukul 21:00-23:00 berlangsung sebuah pertunjukan kolaborasi antara Sang Bagaskara (Group Gamelan KBRI Buenos Aires) dengan seorang seniman profesional bernama Memo Vilte. Kolaborasi pertama berlangsung di daerah San Telmo, tepatnya di La Trastienda Samsung di Jl. Balcare 460 Capital federal, Buenos Aires, sedangkan kolaborasi kedua berlangsung di Jujuy, sebuah propinsi yang ada di Argentina

Awal Kolaborasi


Memo Vilte adalah seorang bintang karnaval, musisi dan komposer profesional dari Propinsi Jujuy, Argentina yang dalam pertunjukannya banyak membawakan lagu-lagu dan musik karnaval.

Pertemuan Memo Vilte dengan Group Gamelan Sang Bagaskara diawali dengan kunjungannya ke Kedutaan Besar RI di Buenos Aires untuk melihat latihan musik gamelan bersama dengan Duta Besar RI dan beberapa kolega dari Kementrian Luar Negeri Argentina dan Kamar Dagang Asia di Argentina dua minggu yang lalu.

Kunjungan dan pertemuan tersebut membawa hasil dan nilai positif bagi perkembangan musik gamelan di Argentina. Memo Vilte tertarik untuk menggabungkan dan mengkolaborasikan hasil lagu ciptaannya dengan musik gamelan. Tema lagu yang diangkat adalah ASEAN Mercosur.

Proses kolaborasi berlangsung sangat singkat yaitu hanya 2 kali pertemuan tetapi bisa menghasilkan sebuah kolaborasi yang cukup menarik karena berhasil “mengawinkan” dua kelompok instrumen musik yang berbeda yaitu musik diatonis dengan musik pentatonis yaitu Gamelan Jawa. Kolaborasi yang bertema ASEAN Mercosur ini adalah sebuah upaya untuk lebih mengenalkan ASEAN dan tentu saja seni budaya Indonesia kepada masyarakat Argentina. 

Diharapkan, proses kolaborasi ini akan diikuti dengan kolaborasi-kolaborasi selanjutnya yang nantinya akan memberikan nilai positif bagi keberadaan musik gamelan di Buenos Aires, Argentina.


Thursday, July 5, 2018

SEJARAH MUSIK GAMELAN

Pengertian Tentang Gamelan

SEJARAH MUSIK GAMELAN - Gamelan adalah seperangkat alat musik tradisional yang sangat akrab bagi masyarakat Indonesia, terutama di Jawa dan Bali.


Fungsi Gamelan

Di pedesaan, gamelan adalah sarana untuk menyalurkan ekspresi artistik dan juga alat untuk bersosialisasi. Selain istilah gamelan, masyarakat juga akrab dengan istilah Karawitan dan Gangsa. Istilah Karawitan berasal dari kata Rawit yang berarti kecil, lembut atau rumit. Sedangkan istilah Gangsa berasal dari kata Kamsa atau Kangsa yang berarti perunggu. Dalam perkembangannya di pulau Jawa, istilah Kamsa atau Kangsa berubah menjadi Gangsa, yang berarti Gamelan.


Pengertian Tentang Karawitan

Tokoh Gamelan bapak Rahayu Supanggah, seorang komposer dan musisi besar gamelan, mengatakan istilah karawitan mengandung pengertian semacam seni suara atau musik yang mengandung salah satu atau kedua dari hal berikut: 

   1. Menggunakan instrumen gamelan, sebagian atau lengkap, menggunakan laras slendro atau
       pelog, atau semuanya. 
   2. Menggunakan laras slendro atau pelog, baik itu instrumen gamelan atau vokal, atau campuran
      dari keduanya.


Perkembangan Musik Gamelan

Saat ini, musik gamelan telah "mendunia", yang berarti bahwa gamelan tidak hanya dikenal dan dimainkan oleh orang Indonesia tapi sudah dikenal dan dimainkan di seluruh dunia. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Belanda, Jepang, Australia, dll, termasuk Argentina mampu memainkan gamelan.

Pada tahun 1889, seorang berkebangsaan Belanda bernama Dr. J.L.A. Brandes mengatakan bahwa secara teoritis, masyarakat Jawa sudah memiliki keterampilan budaya jauh sebelum ada pengaruh budaya India. Kemampuan budaya ini adalah sebagai berikut: 

  1. Wayang 
  2. Gamelan
  3. Ilmu syair yang berirama 
  4. Batik 
  5. Pengerjaan logam 
  6. Sistem mata uang 
  7. Ilmu teknologi navigasi
  8. Astronomi 
  9. Pertanian  
  10. Birokrasi pemerintah yang teratur

Data Tentang Gamelan 

Data tentang gamelan berasal dari sumber-sumber tertulis dalam bentuk prasasti dan buku sastra dari sumber Hindu dan Budha yang diilustrasikan dalam bentuk relief ukir di candi.

Telah ditemukan dalam bentuk bergambar / relief di kuil yang berasal dari periode klasik Jawa Tengah pada abad VII-X dan periode klasik dari Jawa Timur pada abad XI-XV.


Dalam sebuah tulisan dari periode klasik Jawa Timur, dikatakan bahwa kelompok gamelan pada zaman dahulu disebut Tabeh-tabehan. Dalam bahasa Jawa baru, istilah Tabeh-tabehan adalah Tabuh atau Tetabuhan yang berarti segala sesuatu yang dipukul atau mengeluarkan suara bila dipukul.


Dalam bahasa Jawa ada istilah Gembe yang berarti alat untuk memukul, sedangkan di Bali adalah istilah Gambelan, yang bisa jadi istilah ini dikemudian hari menjadi  gamelan.



Relief Musik Gamelan

1. Di Jawa Tengah 
Beberapa relief instrumen gamelan dapat ditemukan di beberapa bagian dinding di candi Borobudur, yaitu Kendhang Bertali, Kendhang seperti Periuk, Siter, Kecapi, Kecer, Suling, Saron dan Gambang. Di candi Prambanan ditemukan instrumen sebagai berikut: Kendhang berbentuk silinder, Kendhang cembung, Kendhang seperti Periuk, kècèr dan Suling 

2. Di Jawa Timur Ada relief instrumen gamelan di Jawa Timur yang dapat dilihat di Candi Jago pada abad XIII, instrumen tersebut antara lain: Kecapi dan Celempung. Sedangkan relief Reyong ditemukan di Candi Ngrimbi pada abad XII.

Sebuah relief Gong Ageng ditemukan di candi Kedhaton pada abad XIV, sedangkan Kendhang Silinder ditemukan di Candi Tegawangi pada abad XIV.


Beberapa relief yang ditemukan di Candi Panataran pada abad XIV yaitu: Gon
g, Bendhe, Kemanak, Kendhang dan instrumen seperti Tambur. Sementara relief Gambang, Reyong dan Simbal ditemukan di teras rumah tradisional (Pendapa). Relief Bendhe dan Trompet ditemukan di Candi Sukuh pada abad XV.

Baca Juga :
STRUKTUR GENDHING DALAM PERMAINAN MUSIK GAMELAN


Wednesday, July 4, 2018

BENTUK SECARA FISIK GAMELAN JAWA


Indonesia memiliki berbagai macam ragam seni budaya. Setiap pulau dan bahkan setiap daerah memiliki seni budaya yang mempunyai ciri khas yang dipengaruhi oleh lingkungan masing-masing. Dari berbagai macam seni budaya, salah satunya adalah seni musik tradisional.

Berbicara tentang seni musik tidak lepas dari instrumen-instrumen yang berperan sebagai sumber bunyi. Dari sekian jenis musik yang ada di Indonesia, musik gamelan Jawa adalah salah satunya. Gamelan merupakan sebuah orchestra yang dalam penyajiannya sangat komplit / lengkap jika dibandingkan dengan musik daerah lain. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, disini akan dikupas mengenai musik gamelan dari segi bentuk secara fisik dan juga beberapa hal yang melingkupinya.

Sebenarnya ada beberapa macam bentuk gamelan yang ada di Indonesia diantaranya gamelan Jawa dan juga gamelan Bali. Dalam kesempatan ini akan dibahas mengenai Gamelan Jawa, khususnya Jawa Tengah. Gamelan Jawa terbagi menjadi Jawa Barat, Jawa Tengah (Yogyakarta dan Surakarta) dan Jawa Timur. Sementara gamelan Bali sangat berbeda jika dibandingkan dengan gamelan Jawa.

Secara sekilas, bentuk dari gamelan yang ada di Jawa sama tetapi jika diperhatikan ada beberapa perbedaan tergantung dari daerah mana gamelan itu berasal, hal ini juga mencerminkan karakter dari masing-masing daerah.

Perlu diketahui juga bahwa tinggi rendahnya nada-nada gamelan yang ada di Jawa berbeda-beda. Hal ini sengaja dipertahankan dengan maksud untuk menjaga keberagaman dan kekayaan seni budaya khususnya gamelan.

Perbedaan bentuk gamelan yang ada di Jawa Tengah (Yogyakarta dan Surakarta) bisa dilihat dari rancakan (tempat menaruh gamelan). Rancakan gamelan saron misalnya, gamelan gaya yogyakarta gelung-nya (ornamen) menonjol ke atas, sedangkan gaya Surakarta gelung-nya turun ke bawah. Gayor (penyangga gong) gaya Surakarta mempunyai ornamen ular naga di atasnya,  sedangkan gaya Yogyakarta menggunakan ornamen bentuk lain.

El Titiritero de Indonesia : KI SIGID ARIYANTO

Nacido en la ciudad de Blora - Java Central, 8 de junio de 1979. Ki Sigid Ariyanto es un Dhalang joven, talentoso y famoso de la ciudad de ...